rpp k13 optik
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kurikulum
2013)
Satuan
Pembelajaran : SMA Negeri 8
Semarang
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Program : IPA
Semester : II (Dua)
Materi
Pokok : Alat-Alat
Optik
Peminatan : MIA
Tema
: Mata,
Cacat Mata, dan Kacamata
Alokasi
Waktu : 1 JP (45 menit)
A.
Kompetensi
Inti
KI 1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan
yang mengatur karakteristik matahari dan bumi sehingga memiliki gaya gravitasi,
orbit, dan temperatur yang sesuai untuk kehidupan manusia di muka bumi
2.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
Indikator:
Karakter
·
Siswa dapat
menunjukkan rasa ingin tahu dalam diskusi
·
Siswa dapat
menunjukkan sikap disiplin dalam diskusi
2.2 Menghargai
kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Indikator:
Keterampilan Sosial
·
Siswa dapat berkompromi dengan
kelompok
·
Siswa dapat memecahkan suatu masalah
dalam kelompok
3.9 Menganalisis cara kerja alat optik
menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
Indikator:
·
Menganalisis
bagian-bagian mata beserta fungsinya fungsinya
·
Mengidentifikasi berbagai
macam cacat mata
·
Mengklasifikasikan
berbagai macam kacamata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik
dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa
C. Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan membaca literatur, percobaan, menanya,
mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan peserta didik diharapkan
mampu:
1. Melalui
gambar, siswa dapat menganalisis bagian
mata dan beserta fungsinya
2. Melalui
gambar, siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam cacat mata
3. Melalui
gambar, siswa dapat mengklasifikasikan berbagai macam karakeristik, fungsi,
serta perbedaan kacamata dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi
Pembelajaran
1. Mata
Mata
merupakan alat optik terpenting sebagai indera penglihatan. Bagian-bagian mata
yaitu:
a. Kornea
b. Aqueous
humor
c. Lensa
kristalin
d. Iris
e. Pupil
f.
Vitreous humor
g. Retina
Proses penyesuaian lensa mara dengan
jarak objek yang diamati disebut akomodasi. Sedangkan kemampuan mata untuk
memperbesar kekuatan lensanya sehingga sesuai dengan jarak objek disebut daya
akomodasi.
Selama mata melihat jauh, mata tidak
berakomodasi. Jarak terjauh suatu benda yang masih dapat dilihat dengan jelas
oleh mata normal disebut titik jauh atau punctum remotum (PR). Sedangkan jarak
terdekat suatu benda yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal disebut
titik dekat atau punctum proximum (PP).
2. Cacat
Mata
Gangguan
penglihatan pada mata dinamakan cacat mata. Ada beberapa gangguan cacat mata,
diantaranya yaitu:
a. Miopi
b. Presbiopi
c. Hipermetropi
d. Astigmatisme
3. Kacamata
Agar
penderita cacat mata dapat melihat dengan normal, perlu dibantu dengan
menggunakan kacamata. Salah satu komponen penting dari kacamata adalah lensa,
baik itu lensa positif (+) atau lensa negatif (-).
Mata
miopi perlu dibantu dengan kacamata berlensa negatif (lensa cekung). Sedangkan
pada cacat mata presbiopi atau hipermetropi dibantu dengan kacamata berlensa
positif (lensa cembung). Sedangkan untuk cacat mata astigmatisme perlu dibantu
dengan kacamata berlensa silinder.
E. Metode
dan Model Pembelajaran
1.
Metode
Pembelajaran:
Diskusi Kelompok
2.
Model
Pembelajaran:
Problem Base Learning
F. Media
1. Gambar
dalam PPT
2. Video
G. Sumber Belajar
1.
Raharja, Bagus dkk. 2013.
“Fisika 1B SMA Kelas X”. Jakarta: Yudhistira
2.
Ruwanto, Bambang. 2006.
“Asas-Asas Fisika Kelas X”. Jakarta: Yudhistira
3.
Buku referensi yang
relevan
H. Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
Rincian
kegiatan
|
Waktu
(menit)
|
Pendahuluan
1.
Menyapa siswa dan
berdoa sebelum memulai KBM
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
3. Menyampaikan
apersepsi awal
a. Pernahkah
kalian berpikir bayangan dapat terbentuk di dalam kelopak mata kita?
b. Pernahkah
juga memperkirakan bagaimana mata dapat melihat benda yang amat sangat jauh?
c. Pernahkah
juga kalian berpikir mengapa kita melihat suatu benda dengan jelas ataupun
samar-samar?
|
5
|
Kegiatan
Inti
Guru membagi murid ke dalam beberapa kelompok
1. Mengamati
Siswa
diminta untuk mengamati video dan gambar yang telah diberikan ataupun
ditampilkan oleh guru yaitu video/gambar bagian mata, cacat mata beserta
kacamatanya. Sambil mengamati, guru menjelaskan beberapa hal yang peting.
2. Menanya
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gambar atau video
yang diberikan
3. Menalar
Setelah
dilakukan pengamatan pada gambar atau video, guru memberikan lembar kegiatan
diskusi untuk didiskusikan oleh siswanya dengan kelompoknya masing-masing
4. Mengasosiasi
Siswa
mengerjakan LKS dengan bantuan video/gambar
5. Mengkomunikasikan
Setelah
selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya setelah melakukan kerja kelompok
|
30
|
PENUTUP
1.
Peserta didik dan guru
membuat rangkuman materi yang telah dipelajari
2.
Memberikan tugas baca
mengenai materi selanjutnya
|
10
|
I. PENILAIAN
1. Penilaian
sikap
1) Observasi
(sikap yang diamati jujur, kerjasama, disiplin, tanggung jawab)
Lembar observasi
No
|
Nama
|
Sikap Pribadi
|
Sikap Ilmiah
|
Jum-
lah skor
|
Nilai
|
||||
Jujur
|
Disi-plin
|
Tang-
gung jawab
|
Kri-tis
|
Tole-ransi
|
Rasa i-
ngin tahu
|
|
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kriteria Nilai:
100-86 = A
85-71 = B
70-56
= C
55-41 = D
40 ke bawah = E
Kriteria Sikap:
a. Jujur
· Menyampaikan sesuatu berdasarkan situasi aktual
· Ini tidak mencakup kesalahan yang terjadi
b. Disiplin
· Selalu hadir di kelas tepat waktu
· Mengerjakan tugas instruksi yang tepat dan tepat waktu
· Mematuhi setiap peraturan dalam pekerjaan mandiri dan kelompok
c. Tanggung Jawab
· Mencoba untuk menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
· Tanya teman/guru ketika menghadapi masalah
· Menyelesaikan masalah yang menjadi tanggung jawabnya
· Partisipasi dalam kelompok
d. Kritis
· Mampu menanggapi hasil diskusi teman lain
· Memberi kritikan ataupun masukan pada teman yang sedang menyampaikan pendapat
e. Toleransi
· Mampu berbagi ilmu dengan sesama teman
· Mencoba menjawab jika ada teman yang bertanya
f.
Rasa Ingin Tahu
·
Bertanya jika ada materi
yang belum diketahui
·
Mau mencari banyak
mencari informasi lain tidak hanya dari buku sekolah saja
2) Penilaian
diri sendiri
Aspek
|
selalu
|
Sering
|
Kadang-kadang
|
Tidak
pernah
|
Jumlah
skor
|
Saat guru menjelaskan, saya memperhatikan
|
|
|
|
|
|
Saat guru menjelaskan saya mencatat hal-hal penting
|
|
|
|
|
|
Saat guru memberikan latihan soal, saya
mengerjakannya
|
|
|
|
|
|
Saat guru memberikan tugas kelompok, saya aktif
bekerja dalam kelompok
|
|
|
|
|
|
Saat presentasi tugas kelompok saya aktif menjawab
|
|
|
|
|
|
Kriteria Nilai:
100-86 = A
85-71 = B
70-56
= C
55-41 D
40 ke bawah = E
3) Penilaian
LKS
Dalam soal LKS, ada 2 buah soal dalam
tabel dimana soal nomor satu mempunyai bobot nilai sebesar 10 point, sedangkan
soal nomor 2 berbobot 15 point. Sedangkan pada soal diskusi ada 3 soal yang
masing-masing memiliki bobot nilai sebesar 25 point. Jadi,
4) Penilaian
Akhir
3
Semarang, Maret 2015
Guru Mata Pelajaran Kepala SMA Negeri 8
Semarang
Rini Nur Faizah, S.Pd A
K H M A D, S.Pd
NIP.196890027071993009 NIP.196602161990031008
SMA ……………………………… No. 01/1.I/2014-2015
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LembarKerjaSiswa
(LKS)
BESARAN FISIKA
(Waktu 1 x 45 menit)
Nama Kelompok : .........................................................................................
Nama Siswa :
.........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
A. Standar Kompetensi
Menerapkan prinsip kerja alat-alat
optik
B. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis cara
kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh
cermin dan lensa
C. Indikator
·
Menganalisis bagian-bagian
mata beserta fungsinya fungsinya
·
Mengidentifikasi
berbagai macam cacat mata
·
Mengklasifikasikan
berbagai macam kacamata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
D. Langkah Pembelajaran
1. pasangkanlah
bagian mata berikut sesuai fungsinya masing-masing!
2. Sebutkanlah
sebanyak mungkin cacat mata yang kalian ketahui, kemudian klasifikasikanlah
jenis kacamata yang harus digunakan!
|
E. Diskusi!
1.
Pada alat optik kacamata bgmang menentukan
minus atau plus pd manusia?
.........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2.
Apa perbedaan lensa mata dgn lensa kamera?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Menurut
kelompok anda, apakah benar penggunaan kacamata minus justru merusak mata,
atau setidaknya membuat mata menjadi lebih minus lagi? Bagaimana tanggapan kalian?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
|
Kunci Jawaban LKS
SMA ……………………………… No. 01/1.I/2014-2015
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LembarKerjaSiswa (LKS)
BESARAN FISIKA
(Waktu 1 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan
prinsip kerja alat-alat optik
B. Kompetensi Dasar
3.9
Menganalisis cara kerja alat optik
menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
C. Indikator
·
Menganalisis bagian-bagian mata beserta fungsinya fungsinya
·
Mengidentifikasi berbagai macam cacat mata
·
Mengklasifikasikan berbagai macam kacamata yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
D. Langkah
Pembelajaran
1. Pasangkanlah bagian mata berikut sesuai
fungsinya masing-masing!
2. Sebutkanlah sebanyak mungkin cacat mata
yang kalian ketahui, kemudian klasifikasikanlah jenis kacamata yang harus
digunakan!
|
E. Diskusi!
1. Pada alat
optik kacamata bgmang menentukan minus atau plus pd manusia?
Jawab: Jika
seseorang tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak lebih dari 25 cm,
maka ia menderita ”miop”(rabun jauh) dan dapat dibantu dengan lensa minus. Jika
seseorang tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak kurang dari 30 cm,
maka ia tergolong ”hipermetropi”(rabun dekat) dan dapat dibantu dengan lensa
positif
2. Apa
perbedaan lensa mata dgn lensa kamera?
Jawab: Lensa mata buatan Tuhan, sehingga super
canggih, bisa menebal dan menipis otomatis, sedangkan lensa kamera terbuat dari
kaca yang tidak dapat menebal dan menipis secara otomatis, hanya dapat digeser
kedepan dan kebelakang.
3. Menurut
kelompok anda, apakah benar penggunaan kacamata minus justru merusak mata, atau
setidaknya membuat mata menjadi lebih minus lagi? Bagaimana tanggapan kalian?
Jawab: Tidak, tapi jika dengan setelah
menggunakan kacamata minus, dan pandangan pasien makin makin kabur, dan
minusnya bertambah maka “Ya, itu mungkin terjadi”, tapi tentu saja bukan karena
kacamatanya. Melainkan karena kebiasaan si pengguna kacamata yang kurang
terkontrol. Selain itu, Miopia tidak disembuhkan dengan kacamata minus,
itu adalah hal pertama yang mesti dipahami, jadi kacamata bukanlah alat terapi.
Dan miopia bisa menjadi kondisi yang progresif, terutama tipe aksialis, jadi
saat ini minus 0,5 maka setahun lagi bisa menjadi minus 0,75 dan setahun
kemudian menjadi minus 1,00. Tentu saja ini bukan karena kacamata, tanpa
kacamata-pun minusnya akan bertambah terus, karena aksis bola matanya memanjang
sementara daya refraksi tetap. Jadi
(misalnya) pada tahun ini bayangan jatuh 1,5 mm di depan retina saat melihat
benda jauh, maka tahun depan akan jatuh pada jarak 2,0 mm di depan retina.
Kenapa, karena retina mundur ke belakang (aksis memanjang) mengikuti
pemanjangan bola mata. Tentu saja ini tidak berkaitan dengan kacamata.Mengapa
hal ini bisa terjadi? Teori terkuat tentang hal ini karena faktor genetis.
Indonesia termasuk daerah di mana penduduknya mengalami kelainan refraksi dalam
angka tinggi. Anak yang lahir dari kedua orang tua tanpa kelainan refraksi
(dalam hal ini miopia) masih memiliki kemungkinan 20% untuk menderita kelainan
refraksi pada masa kehidupannya; dari salah satu orang tua dengan kelainan
refraksi maka kemungkinannya naik menjadi 40%, jika kedua orang tua memiliki
kelainan refraksi maka kemungkinannya akan menjadi 80%. Jadi jika kedua orang
tua menderita rabun jauh, maka ada kemungkinan besar anaknya juga menderita rabun jauh, tapi tentu ini tidak pasti. Itulah yang
dimaksud genetis (mengingat hukum Mandel saat pelajaran Biologi di SMP/SMA).
Komentar
Posting Komentar