RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BESARAN DAN SATUAN MENURUT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester :
X/1
Materi
Pokok : Besaran dan satuan
Pertemuan
Ke- : 3 dan 4
Alokasi
Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)
|
Standar Kompetensi
:
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Kompetensi Dasar :
Mengukur besaran fisika (massa, panjang dan waktu)
Indikator :
Mengidentifikasi
besaran pokok dan besaran turunan.
Mengukur besaran-besaran fisika (massa,
panjang dan waktu) dengan alat yang sesuai dan mempertimbangkan aspek
ketelitian dan ketepatan serta menggunakan aturan angka penting
Memperkirakan ukuran berbagai objek alam
Menentukan dimensi
suatu besaran dan menerapkannya dalam analisis dimensi
A. Tujuan
Pembelajaran :
Setelah
mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1.
Memperkirakan ukuran berbagai objek alam
2.
Menentukan dimensi suatu besaran dan
menerapkannya dalam analisis dimensi
B. Materi
Pelajaran :
Pertemuan ke-3
dan 4
1.
Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan
sebagai pembanding dalam pengukuran
2.
Besaran adalah suatu pernyataan dalam
fisika yang memiliki satuan
3.
Besaran pokok adalah besaran yang
digunakan sebagai dasar untuk mendefinisikan besaran lain
4.
Besaran turunan adalah besaran yang
diturunkan dari besaran pokok
5.
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran
tersebut tersusun dari besaran-besaran pokok. Untuk menyatakan dimensi suatu
besaran digunakan lambang [ ], dibaca dimensi dari
C. Alat dan Sumber
Belajar :
1.
Alat : peralatan percobaan
2.
Sumber belajar : Buku paket dan buku LKS
TUNTAS
D. Strategi
Pembelajaran :
1. Strategi :
Missouri Mathemetic Project (MMP) dan Cooperative Learning
2. Pendekatan
: Konsep
3. Metode :
Kombinasi ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas berserta inkuiri
E. Skenario
Pembelajaran :
Urutan Kegiatan
|
Jenis Kegiatan
|
Kegiatan
awal
|
Apersepsi:
Siswa diajak
mengingat pemahaman besaran fisika
Motivasi:
Memotivasi akan
pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam
memahami besaran pokok
dan besaran
turunan
|
Kegiatan Inti
|
1. Dengan
berdialog dan berdiskusi, siswa diajak memahami pengertian besaran, satuan,
besaran pokok, dan besaran turunan
2. Dengan metode
inkuiri, melalui contoh mengetahui besaran-besaran pokok dan turunan
3. Dengan
berdiskusi dan eksperimen siswa diajak memahami besaran-besaran pokok dan
turunan
4. Siswa
mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang besaran pokok dan besaran turunan
pada buku lks dan buku penunjang lainnya
|
Kegiatan akhir
|
1. Dengan
bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan
guru melakukan refleksi
3. Guru
memberikan tugas rumah (PR)
|
F. Penilaian :
1.
Teknik/jenis : Kuis dan tugas individu
2.
Bentuk : Pertanyaan lisan dan tes tertulis
(pilihan ganda atau uraian)
3. Soal/instrumen :
1.
Tuliskan rumus dan dimensi dari:
a. Implus
b.
Kecepatan sudut
2.
Sebutkan lima macam besaran turunan
beserta satuan dan dimensinya!
3.
Massa jenis air 1 g/cm3 . Tentukan:
a. Rumus
dimensi massa jenis
b. Satuan
dimensional dari massa jenis tersebut
c. Besar
massa jenis air, jika dinyatakan dalam SI
4.
Dalam SI, satuan tekanan adalah ....
a. dyne
b. joule
c. pascal
d. newton
e. watt
Pedoman
penskoraan: masing-masing soal jika di jawab benar dengan proses yang benar
mendapat skor 10.Jika jawaban belum lengkap skor ditentukan sampai sejauh mana
proses dikerjakan. Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 sebagai berikut
:
Nilai akhir = x 100
………,…………………. 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah
Haryoko Maskha M.pd
NIP:
|
Guru Mata Pelajaran
Agus Pamuji S.pd
NIP:
|
Petunjuk Belajar
:
1. Baca secara cermat petunjuk langkah-langkah
sebelum Anda melakukan kegiatan
2. Baca buku-buku Fisika kelas X
SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi besaran dan satuan untuk
memperkuat konsep dan pemahaman Anda.
3. Tanyakan pada gurumu jika ada hal-hal yang kurang jelas
Kompetensi Yang
Akan Dicapai :
1. Membedakan besaran
pokok dengan besaran turunan beserta
satuannya.
2.
Menentukan
Dimensi dari suatu besaran
3.
Menentukan
Jumlah Angka Penting dari hasil pengukuran
A.
Ringkasan Materi
Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan
secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu yang
dapat diukur, misalnya warna, indah, cantik, panjang, luas, volume dan
lain-lain.
Definisi Besaran secara fisika adalah
segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka eksak, misalnya
panjang, luas, volume, dan kecepatan sedangkan warna, indah, cantik bukan
termasuk besaran secara fisika karena ketiganya tidak dapat dinyatakan dengan
angka eksak. Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI)
ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak
mempunyai satuan.
Besaran
Turunan adalah adalah besaran yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok. Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu
yang dijadikan sebagai pembanding dalam pelaksanaan pengukuran.
Berdasarkan arahnya, besaran terbagi dua, yaitu: besaran skalar
dan besaran vektor.
Besaran Vektor adalah besaran yang selain
memiliki besar atau nilai, juga memiliki arah, misalnya kecepatan, percepatan,
gaya, momentum, momen gaya, medan listrik, medan magnet. Dll.
Besaran Skalar adalah besaran yang hanya
memiliki besar atau nilai saja. Misalnya panjang, waktu, massa, volum,
kelajuan, energi, daya, suhu, potensial listrik dan sebagainya.
Dimensi suatu besaran menunjukan
cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Lambang dimensi
dicirikan dengan menggunakan kurung siku ( [
] ).
Mengukur adalah kegiatan
membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Alat yang digunakan untuk
mengukur disebut alat ukur. Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian
yang berbeda.
Tabel
Besaran pokok dan Turunan
Angka
Penting
Angka
penting adalah
bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka
penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang
ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah
angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).
Aturan
Angka Penting
1.
Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting.
Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka
penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).
2.
Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol
merupakan angka penting. Contoh
: 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting.
3.
Semua
angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 7,0000, ( 5 angka penting).
4.
Angka
nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka
penting. Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5.
Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka
penting).
6.
Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang
pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352
(3 angka penting).
Aturan
Pembulatan
•
Jika
angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih
kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh
(1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan).
Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan)
•
Jika
angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih
besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka
terakhir yang dipertahankan bertambah satu.
Membaca
Alat Ukur
Alat
Ukur Panjang
Mistar
Jangka
Sorong
Cara membaca :
Tentukan dahulu skala utama (SU) : Pada gambar SU = 2,4
cm. Tentukan skala nonius (SN) : Pada gambar skala yang berimpit pada angka 7,
sedangkan 0,01 cm. Maka SN = 7 x 0,01 = 0,07 cm. Maka hasil pengkuran adalah
: SU + SN : 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47
.
Mikrometer
Skrup
Cara
membaca :
Tentukan
skala utama (SU) : Pada gbr. Terlihat 1.5 mm
Tentukan
skala nonius (SN) : Perhatikan skala putar, garis yg sejajar dg SU adalah angka
29, maka SN = 29 x 0,01 mm = 0,29 mm. Hasil pengukuran adalah : SU + SN = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm
B.
Lembar Kerja Siswa
Pilihlah
Jawaban Yang Paling Tepat
1. Kelompok besaran berikut yang merupakan
besaran pokok adalah …
a. panjang,
kuat arus, kecepatan
b. intensitas
cahaya, berat, waktu
c. jumlah
zat, suhu, massa
d. percepatan,
kuat arus, gaya
e. panjang,
berat, intensitas cahaya
2. Nilai pengukuran volum yang terbesar dari
hasil-hasil berikut adalah …
a. 1
L b. 100 dm3 c. 1 mL
d.
100 L e. 1 m3
3. Berapa m3
terdapat dalam volum 500 cc ?
( 1 cc = mL = 1 cm3)
a. 5 x 104 b. 5
x 10-4
c. 5 x 102 d. 5 x 10-6
e. 5
x 10-2
4. Di antara ukuran-ukuran jarak berikut,
manakah yang paling panjang …
a. 2,47 x 103 mm b.
2,47 x 105 cm
c. 2,47 x 103 dm d. 2,47 x 104 m
e. 2,47 x 102 km
5. Banyaknya sekon
dalam satu bulan adalah mendekati …
a. 2,6 x 106 b. 2,6 x 109
c. 2,6
x 107 d. 2,6 x 1010
e. 2,6
x 108
6. Jarak suatu planet yang berdekatan dengan
pusat galaksi kita dari bumi adalah 20 000 tahun cahaya. Jika cepat rambat
cahaya adalah
300 000 000 m s-1, jarak planet
itu dari bumi, dalam kilometer, adalah …
a. 2
x 1015 b. 2 x 1020
c. 2
x 1017 d. 3 x 1020
e. 3
x 1017
7. Energi kinetik suatu benda yang dalam system
SI dinyatakan joule, tidak lain adalah …
a. kg
m2 s-2 b. kg m-2s
c. kg
m s-2 d. kg-1 m2 s-2
e. kg
m-1 s2
8. Perhatikan tabel berikut !
No
|
Besaran
|
Rumus
|
Dimensi
|
1
|
Momentum
|
P = mv
|
[MLT-1]
|
2
|
Gaya
|
F = ma
|
[MLT-2]
|
3
|
Daya
|
P =
|
[ML2T-3]
|
Dari tabel di atas yang mempunyai dimensi
yang benar adalah besaran nomor …
a.
1
saja b. 1 dan 2
saja
c. 1, 2, dan 3 d.
1 dan 3 saja
e. 2 dan 3 saja
9. Daya adalah usaha per satuan waktu. Dimensi
dari daya adalah …
a. [
M ] [ L ] [ T ]-3
b. [
M ] [ L ] [ T ]-2
c. [
M ] [ L ] [ T ]-1
d. [
M ] [ L ]2 [ T ]-3
e. [
M ] [ L ]-2 [ T ]-2
10. Momentum adalah hasil kali massa dan
kecepatan. Dimensi momentum adalah …
a. [
M ] [ L ] [ T ]-2
b. [
M ] [ L ]-1 [ T ]-1
c. [
M ] [ L ] [ T ]-1
d. [
M ] [ L ]-2 [ T ]2
e. [
M ] [ L ]-1 [ T ]-1
11. Sejumlah massa gas, m, yang keluar dari lubang
suatu dinding silinder yang luasnya A dalam selang waktu singkat t dapat
dinyatakan sebagai = k pxry Az dengan k
adalah tetapan tak berdimensi, p adalah tekanan gas, r
adalah massa jenis, dan x, y, dan z adalah eksponen. Nilai x, y dan
z berturut-turut adalah …
a. 1, 1, 1 b.
c. d.
e. 1,
12. Ketika
membandingkan kesalahan sistematis dan kesalahan acak, pasangan sifat-sifat
kesalahan berikut dalam suatu percobaan pengukuran mungkin sangat berbeda.
P1 : kesalahan mungkin dihilangkan
P2 : kesalahan
tidak mungkin dihilangkan
Q1 : kesalahan
yang besar dan tandanya tetap
Q2 : kesalahan
yang besar dan tandanya bervariasi
R1 : kesalahan akan dikurangi
dengan merata-ratakan pengukuran berulang
R2 : kesalahan tidak akan dikurangi dengan merata-ratakan pengukuran
berulang.
Sifat-sifat manakah yang
berkaitan dengan kesalahan acak …
a.
P1,
Q1, R2
b.
P1, Q2, R2
c.
P2, Q2, R1
d.
P2, Q1, R1
e.
P2, Q2, R2
13. Di
bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong.
Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai …
Skala
utama
1
2
5
Nonius
a.
(0,27 ± 0,01) cm
b.
(0,25 ± 0,01) cm
c.
(0,270 ± 0,005) cm
d.
(0,250 ±
0,005) cm
e.
(0,250 ± 0,001) cm
14. Untuk
mengetahui tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar.
Tebal balok kayu itu adalah ...
a.
0, 31 cm b. 0,13 cm c. 0,68 cm
d.
0, 86 cm e. 0, 55 cm
15. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil
pengukuran 0,07060 m. Banyak angka penting hasil pengukuran tersebut adalah …
a. satu b. lima c.
tiga
d. enam e.empat
Komentar
Posting Komentar